Judul : Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Penulis : Tjahja Gunawan Diredja
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit : 2012
Buku
ini ditulis oleh Tjahja Gunawan Diredja, ia adalah seorang wartawan harian
kompas kelahiran Subang 8 Maret 1966. Beliau pernah aktif dalam berbagai
diskusi dan gerakan mahasiswa Bandung. Mendirikan Forum Wartawan Independen
(FOWI) di Bandung tahun 1995. Banyak menulis soal perbankan, ekonomi makro, dan
properti. Pernah ditugaskan sebagai wartawan Kompas di Istana Kepresidenan. Masih
banyak lagi sebenarnya prestasi yang diperoleh oleh sang penulis, maka tidak
diragukan lagi isi buku ini karena biografi Chairul Tanjung ditulis juga oleh
orang yang berprestasi.
Gagasan
dalam buku ini menunjukkan perjuangan seseorang untuk mencapai kesuksesannya.
Buku ini bercerita bagaimana sosok Chairul Tanjung yang merupakan pengusaha
besar saat ini dalam mencapai kesuksesannya. Di dalamnya bercerita usaha –
usaha yang beliau lakukan dari bawah hingga akhirnya bisa mencapai puncak
tertinggi. Buku ini mengandung pesan bagi mereka yang ingin maju dan ingin
menaklukan berbagai rintangan dan cobaan dalam kehidupan dengan cara kerja
keras, ikhlas, dan jujur.
Buku
ini diawali dengan kisah dimana Chairul Tanjung (Selanjutnya ditulis CT) harus
tinggal di Gang Abu, Batu Tulis, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir,
Jakarta Pusat pada tahun 1970-an, salah satu lokasi terkumuh di Jakarta Saat
Itu. Orangtua CT bertekad bahwa anak-anaknya harus sekolah tinggi agar bisa
terlepas dari jerat kemiskinan. CT akhirnya dapat kuliah di universitas negeri
karena biayanya yang lebih murah. Namun, karena keterbatasan ekonomi ibunya
harus menjual kain halus miliknya untuk membiayai CT kuliah di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Hal inlah yang menjadi cambuk bagi CT
untuk tidak lagi merepotkan orangtua dalam hidupnya.
Waktu
menjadi mahasiswa,ia membiayai sendiri kuliahnya. Karena mempunyai relasi yang
luas akhirnya CT membuka usaha fotocopy yang harganya dibawah tempat lain di
sekitar kampus. Juga pernah menjual alat-alat kedokteran gigi walaupun akhirnya
gagal. Di kampus pun ia orang yang aktif berorganisasi, buktinya CT pernah menjadi ketua Ex-officio dewan
mahasiswa UI. Lantas pada 1984,
ia terpilih jadi koordinator mahasiswa se-jakarta. Pada tahun Yang sama, ia
juga terpilih jadi mahasiswa teladan tingkat nasional.
Setelah
kuliah bukannya menjadi dokter gigi, tapi CT melanjutkan bisnisnya. Ia pernah
membuka pabrik sepatu untuk ekspor. Lama-kelamaan CT mulai menjadi seorang
pengusaha yang sukses. Karena ia mulai dikenal, pada tahun 1990-an ia dipercaya
untuk mengambil alih dan memperbaiki kondisi Bank Karman yang kondisinya sangat
buruk saat itu. Di dunia bisnis hiburan CT membangun Trans TV dan beberapa
tahun kemudian membeli sebagian besar saham TV7 yang keduanya sekarang adalah
saluran TV paling top di negeri ini. Beberapa usaha lain yang ia miliki yaitu
portal berita Detik dan perusahaan ritel Carrefour. Ia juga pernah ditunjuk
sebagai salah satu penyusun visi Indonesia tahun 2030 oleh Presiden RI.
Banyak
sekali kelebihan dalam buku ini. Dari segi penulisan, bahasa yang digunakan
cukup menarik dan cocok bagi semua kalangan. Buku ini banyak mengandung pesan
dan nilai yang sangat penting dalam kehidupan kita, contohnya seperti bekerja
keras, menghormati orangtua, dan menolong sesama manusia. Juga banyaknya
kisah-kisah yang dapat menginspirasi kehidupan kita.
Kehadiran
buku ini sangat layak diapresiasi karena isinya yang sangat bagus. Buku ini
cocok dibaca bagi generasi muda Indonesia yang ingin sukses dan membangun
Indonesia lebih baik di masa depan nanti dengan hasil kerja kerasnya sendiri.
Salah satu pesan yang dapat diambil dari buku ini yaitu bahwa kesuksesan ada di
tangan kita sendiri bukan warisan keluarga konglomerat dan bila bekerja keras
diiringi doa Insya Allah kita akan sukses.
Comments
Post a Comment